Pemerintah Kabupaten Langkat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meluncurkan SITABA (Sistem Tanggap Bencana), sebuah platform digital berbasis web yang diakses melalui https://ekinerja.langkatkab.go.id/sitaba/. Sistem ini dirancang untuk memonitor, melaporkan, dan menanggapi kejadian bencana secara cepat, terintegrasi, dan transparan.
Latar Belakang dan Tujuan
Kabupaten Langkat memiliki potensi risiko bencana seperti banjir, tanah longsor, dan kebakaran lahan. Respon terhadap bencana sering terhambat oleh laporan yang terlambat dan ketiadaan koordinasi antar instansi. SITABA hadir sebagai solusi digital untuk mempercepat proses pelaporan, penanganan, dan monitoring bencana serta meningkatkan akuntabilitas, efisiensi, dan transparansi dalam manajemen kebencanaan.
Fitur Utama SITABA
-
Pelaporan Real-Time
Masyarakat dan petugas lapangan dapat melaporkan kejadian secara langsung, mencakup waktu, lokasi, jenis bencana, kerusakan, dan status evakuasi. -
Peta Interaktif
Sistem menggabungkan teknologi GIS untuk memvisualisasikan titik bencana, posko darurat, evakuasi, dan status terkini, memudahkan koordinasi dan evaluasi lapangan -
Notifikasi dan Dashboard Admin
Setiap laporan otomatis diteruskan ke perangkat admin dan pejabat terkait sehingga tindakan bisa segera diambil, -
Transparansi Publik
Data skala real-time tersedia bagi publik secara terbuka, menumbuhkan kepercayaan terhadap kinerja pemerintah daerah. -
Edukasi dan Panduan Kebencanaan
Materi mitigasi dan prosedur evakuasi disediakan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat. -
Kontak Darurat Terpadu
Informasi nomor penting seperti BPBD, rumah sakit, pemadam kebakaran tersedia secara jelas untuk memudahkan akses bantuan cepat.
Dampak Nyata di Lapangan
Beberapa kejadian nyata menunjukkan efektivitas SITABA:
-
Pada 25 Mei 2025, terjadi tanah longsor di Desa Telagah, Kecamatan Sei Bingai. Dua rumah rusak dan satu jalan tertutup, namun BPBD langsung melakukan penanganan setelah laporan masuk via SITABA.
-
Laporan banjir di Hinai (18 Mei 2025) ditindaklanjuti cepat, evakuasi 15 rumah terdampak dilakukan segera.
-
Kebakaran lahan pada 30 April 2025 di Desa Pekan Gebang seluas 3 ha berhasil dipadamkan setelah langsung dilaporkan.
Dalam insiden banjir di Kecamatan Tanjung Pura, laporan masuk pukul 03.00 dan tim BPBD merespon kurang dari 30 menit kemudian—menjadi bukti nyata percepatan sistem tanggap darurat berkat SITABA.
Keunggulan Dibanding Metode Konvensional
-
Efisiensi waktu: Pelaporan via HP langsung, tanpa harus menunggu petugas ke lapangan.
-
Koordinasi terpusat: Data langsung diverifikasi dan distribusi bantuan diatur berdasar kondisi real langsung di lapangan.
-
Akuntabilitas dan transparansi: Setiap kejadian terdokumentasi, dapat dipantau publik, dan menjadi dasar evaluasi resmi.
Pengembangan
Beberapa tantangan yang dihadapi meliputi:
-
Akses internet masih terbatas di daerah pedalaman.
-
Tingkat literasi digital masyarakat masih perlu ditingkatkan.
Sebagai respons, BPBD dan pemda terus mengadakan program edukasi penggunaan SITABA serta mendorong kolaborasi dengan penyedia layanan jaringan untuk memperluas sinyal internet.
Penguatan di masa mendatang juga mencakup pengembangan notifikasi via aplikasi mobile dan integrasi lebih lanjut dengan sistem lokal.
Kesimpulan
SITABA merupakan inovasi digital tanggap bencana yang menjadikan Kabupaten Langkat sebagai perintis digitalisasi kebencanaan di tingkat daerah. Dengan fitur laporan real-time, peta interaktif, notifikasi otomatis, dan data terbuka untuk publik, sistem ini mempercepat respon bencana, transparent, dan mendorong partisipasi masyarakat aktif.
Akses SITABA tersedia di https://ekinerja.langkatkab.go.id/sitaba/ sehingga semua pihak—petugas, pemangku kebijakan, hingga warga—dapat ambil bagian dalam mitigasi dan penanganan bencana. Di masa mendatang, pengembangan aplikasi dan perluasan jangkauan internet akan semakin memperkuat efektivitas SITABA, menjadikannya model digital nasional dalam penanggulangan bencana saham daerah.