fase menstruasi seorang wanita normal adalah Dimana terdapat durasi waktu menstruasi hingga 21 sampai 35 hari. Bahkan ada pula yang mengalami menstruasi dengan sangat cepat. Sepanjang waktu tersebut tidak banyak wanita mengetahui bahwa terdapat proses yang telah terjadi pada rahim seorang wanita.
Jika Anda mengetahuinya maka akan mengetahui kapan seorang awanit akan mengalami siklus menstruasi berikutnya. Apabila Anda sudah menikah dan belum dikaruniai anak, dapat mengetahui kapan fase di saat menstruasi akan sangat berguna kapan wanita dalam keadaan masa subur. Dengan demikian, Anda dapat memprogram kehamilan dengan sangat tepat.
Apakah Yang Di Maksud Dengan Fase Menstruasi?
Fase menstruasi merupakan proses yang terjadi pada setiap bulan yang terjadi pada wanita. Proses tersebut, dengan ditandai adanya perubahan yang terjadi pada organ kewanitaan. Terdapat dua proses yang terjadi, yaitu kehamilan dan menstruasi.
Pada setiap bulan seorang wanita harus melepas sebuah sel telur yang disebut sebagai ovulasi. Pada waktu yang sama terdapat perubahan hormon yang tejadi pada tubuh. Hal itu, sangat berguna bagi rahim dalam menyiapkan janin apabila terjadi kehamilan.
Apabila sel telur telah lepas, dan tidak dibuahi, maka lapisan pada rahim yang sudah di persiapkan untuk kondisi hamil akan segera luruh. Dengan luruhnya lapisan tersebut melalui vagina, maka wanita tersebut sedang masa haid. Pada masa menstruasi terdapat beberapa fase yang dilalui oleh seorang wanita, yaitu:
- Adanya fase menstruasi.
- Adanya fase pra ovulasi.
- Lalu adanya fase ovulasi.
- Kemudian yang terakhir fase ovulasi
Saat menstruasi,adalah masa yang sangat komplit, sebab tubuh di atur oleh bermacam hormon yang terdapat pada kelenjar pada tubuh. Agar Anda mngetahuinya, hormon apa saja yang mengendalikan?
Terdapat Hormon Estrogen
Mempunyai tugas dalam mengendalikan siklus dan mempunyai peran dalam perkembangan yanga ada pada rahim. Apabila sel telur tidak segera dibuahi maka kadar dalam estrogen mengalami penurunan dengan tajam. Pada saat itulah menstruasi sedang berjalan dengan lancar.
Akan tetapi, apabila sel telur telah dibuahi hormon estrogen akan menjalin kerjasama dengan hormon progesteron dalam menyumbat ovulasi selama terjadinya kehamilan. Dalam masa ini, seorang wanita tidak mengalami fase mestruasi. Selain itu, tugas dari progesteron adalah mencegah adanya kontraksi dengan otot rahim yang dapat membuat sel pada telur tidak menempel.
Terdapat Hormon luteinizing (LH)
Hormon ini sangat berpengaruh untuk membantu ketika ovarium bekerja dan menghasilkan estrogen. Pada fase menstruasi ini, terjadi meningkatnya hormon luteinizing yang mengakibatkan lepasnya sel telur pada masa ovulasi. Apabila adanya pembuahan,hormon pada lutinizing segera memberikan sinyal pada corpus luteum untuk dapat menghadirkan progesteron di dinding rahim menajdi tebal.
Adanya Hormon Perangsang Folikel
Hormon yang memberikan folikel pada ovarium lalu melepaskan sel ovarium dan menjaga agar perputaran haid tetap stabil dan tidak mengalami perubahan. Apabila seorang wanita tidak cukup memiliki hormon folikel, dapat dipastikan akan sulit terjadinya kehamilan.
Hormon Gonadotropin
Hormon ini bertugas dalam merangsang dan mengendalikan pelepasan FSH dan LH. Hormon yang telah dilepaskan oleh hipotalamus pada bagian otak. Nah, inilah hormon yang terdapat pada wanita ketika sedang menstruasi. Itulah mengapa terkadang wanita yang sedang haid mengalami perubahan emosi yang tidak terduga.
Fase mestruasi bagi wanita terkadang sangat menyakitkan sebab sebagian dari mereka mengalami masa dimana haid akan terasa nyeri dan bahkan dapat mempengaruhi rutinitas dalam bekerja. Tidak jarang ada beberapa wanita meredakannya dengan meminum obat nyeri haid agar terhindar dari rasa sakit.